Suangnarasi.com- lagi-lagi bupati Bungo H. Dedy Putra menyoroti kinerja Dinas Pendidikan Kabupaten Bungo. Kuat dugaan kemarahannya kali ini terkait isu sejumlah PLT Kepala Sekolah ( Kepsek) diminta “Imbalan” jelang pelantikan (definitif) akhir tahun ini. Orang terdekat dan tim sukses sebagai prantara bisa memuluskan karir kepala sekolah juga ikut disembur.
Kemurkaan bupati Bungo diungkapkannya saat menghadiri dan membuka acara seminar dan Temu Karya Karang Taruna di ballroom hotel Amaris, senada dipertegas saat diwawancarai media Saungnarasi.com usai kegiatan, Kamis (18/12/2025).
Berjanji segera ” Bersih-bersih” di instansi tersebut. Bahkan nama kadis dinas pendidikan diabsen tengah pidatonya.
” Ingat tidak ada pungutan jadi kepala sekolah. Tidak ada orang yang bisa membantu menjadi kepala sekolah, semua keputusan saya. Jangan coba-coba main “Sen” ( uang) jadi kepala sekolah. Kalau ketahuan lewat siapapun, dinas maupun tim sukses , kita pecat,” kecam tegas bupati dengan nada keras.
Kendati, dirinya benar-benar menginginkan Kabupaten Bungo menjadi sentral pendidikan Jambi wilayah barat. Semua harus berubah dan bergerak cepat, akui terus melakukan evaluasi menyeluruh SDM diintansi ini untuk memastikan pelayanan publik.
Keterlambatan pelantikan dari 92 orang PLT sekolah dasar dan belasan di SMP seperti disengaja pasalnya bupati ingin melakukan evaluasi mendalam hingga betul-betul mereka yang dipilih berkualitas. Sesuai dengan visi dan misi ” Bungo Baru’.
” Dulu waktu saya SD, kepala sekolah dan guru duluan hadir digerbang sekolah setiap pagi. Siswa yang datang langsung disapa. Ini hal kecil cara menanamkan kebaikan kepada generasi masa depan,” ujar Bupati.
Melebar, tidak hanya dinas pendidikan OPD lain bahkan orang kepercayaan dan dilantik belum lama ini diakui bupati tidak lepas dari pantauannya. Bila tidak bisa bekerja dirinya juga tidak ragu mengantikan dan memberikan kesempatan kepada yang lain.
” Jangan mentang-mentang yang baru dilantik kemarin berbangga. Tidak bisa kerja, saya ganti,” pungkasnya.
Sebut bupati, sejauh ini belum ada ASN yang mengantar buah durian kerumahnya untuk lobi-lobi mendapatkan posisi jabatan strategis.
Tak kalah menarik saat sambutan, H. Dedy Putra menyoroti nama Rahmad, ASN yang nama nya viral saat sidang MK waktu tahapan Pilkada lalu. Berhadapan, hujan sindiriran kepada si Rahmad, kebetulan duduk di kursi paling depan tepatnya disisi kanan ruangan.
Sontak membuat suasana ruangan cair, ketawa keras dan tepuk tangan bergemuruh.
” Seharusnya Rahmad saya proses. Tapi setelah saya mengenal nya dan Dio kenal dengan sayo. Rupo nya dia suka bermedsos. evaluasi tetap saya perlakukan sama dengan ASN lain. Tidak langsung pindah ke Limbur tidak,” cetus Bupati. Namun, terpotret usai kegiatan bupati dengan Rahmad photo bersama dengan tangan tergepal.(Ans)



























Komentar