SAUNGNARASI.COM- Saat pemerintah pusat tengah mengubah mindset, efesiensi akan menjadi budaya baru pemerintah. Tampak diabaikan oleh Anggota Badan Permusyawaratan Desa ( BPD) Se- Kabupaten Bungo. Seolah Studi Tiru sudah menjadi kebiasaan dan agenda rutin tahunan untuk belanjakan dana desa.
Dari informasi di peroleh dilapangan, menunggu hari keberangkatan menuju kota Semarang, provinsi Jawa Tengah dimana mereka akan mempelajari upaya meningkatkan ketahanan pangan masyarakat.
Lanjut, terkabar sebanyak 88 orang yang ikut, satu orang mereka akan memakai angaran dana desa Rp 13.250.000. bila dikalikan 88 orang menelan anggaran dana desa sebesar Rp 1.166.000.000 milyar.
Kabar keberangkatan ini rupanya sudah mulai menjadi isu hangat di masyarakat dan buah bibir berbagai kalangan.
” Aneh, setiap tahun ada agenda semacam ini. Fakta hasil studinya tahun kemarin nihil ini yang kita sesalkan. Mungkin sudah agenda rutin dan bisnis mereka,” ujar salah satu warga.
Sidan salah satu koordinator keberatan melalui sambungan telepon Warshap mengakui agenda studi tiru ke Kota Semarang. Jumlah anggota yang berangkat sebanyak 70 orang. Anggaran yang dihabiskan untuk satu orang sebesar Rp 11. 700.000. mengunakan satu travel dengan agenda Meningkatkan ketahanan pangan masyarakat bagi BPD.
” Berangkat dari Bungo ke Jambi dan kembali ke Bungo mengunakan pesawat. Dari tanggal 18- 22 Juli 2025,” fungkasnya. ( SN)
Komentar