Muarabungo– Lagi-lagi upaya aliansi pegawai honorer R2-R3 Kabupaten Bungo gagal bertemu langsung dengan bupati Bungo H. Mashuri. Anggota DPRD Bungo dan aliansi honorer R2-R3 Bungo sepakat mengakhiri audensi diruangan rapat Asisten Setda karena yang hadir hanya utusan bupati.
Ketua DPRD Bungo dan Wakil ketua II DPRD memiliki berbicara langsung dengan ratusan masa dari Aliansi demontrasi honorer R2-R3 di lapangan kantor bupati, Jumat (24/1/2025).
Darwandi Waka II DPRD Bungo kepada awak media menyertakan kekecewaan dirinya sebagai wakil rakyat, berkeinginan sama dengan masa demontrasi agar bupati bisa hadir langsung.
” Saudara Bupati Bungo kita harap tidak alergi dengan pegawai honorer. Mereka sudah mengabdi belasan tahun bahkan lebih untuk Kabupaten Bungo,” ujar Darwandi kader terbaik partai Gerindra terpilih dapil 1.
Hadirnya bupati, bisa menjelaskan langsung akan nasib dan masa depan mereka. Tidak lagi bicara bicara aturan sana dan sini. Mari berjuang bersama, Faktanya sebagai daerah di Indonesia mampu menyelesaikan persoalan honorer dan mengabulkan tuntutan menjadi pegawai PPPK.
Kendati, menegaskan bersama legislatif memperjuangkan nasib tenaga menjadi ASN dan PPPK. Dirinya sepakat bila persoalan ini terselesaikan menjadi kado terindah diakhir masa jabatan Bupati.
” Kita sepakat bila honorer Bungo menjadi pegawai PPPK. Sebuah kado terindah bupati Bungo ditinggalkan diakhir masa jabatan,” ucap Darwandi.
Berlanjut, bila ini menjadi solusi bersama pihaknya sangat siap. Ia menyakini keinginan dari teman-teman dapat terwujud. Meskipun demikian ia meminta rekan-rekan honorer bersabar.
” Meraka ini adik, keluarga saya yang tengah berjuang. Juga ada istri dari anggota DPRD Bungo. Kita sangat optimis,” ungkap Darwandi .
Pertegaskan kepada perwakilan bupati, asisten untuk menyampaikan kepada bupati akan jadwal bertemu dengan teman-teman aliansi, sampai semua yang sudah dibicarakan.
” Jangan merasa alergi diakhir masa jabatan ini, pikir nasib mereka,” fungkas Darwandi dengan kesal.
Sementara ketua DPRD Bungo Muhammad Adani juga mengakui sebagai naluri manusia dirinya sama dengan teman-teman aliansi ketidakhadiran bupati Bungo.
” Buat teman kami juga merasakan apa yang tengah dirasakan mereka. Kami berharap pemerintah benar-benar memperjuangkan mereka . Kita sudah membuka ruang dan tengah berjuang memikirkan nasib dari mereka. Bersurat ke ke MenPAN RI, mudahan kita diberikan ruang,” tuturnya.
Terpisah, koordinasi aksi Muhammad Daniel menegaskan pihak terus berjuang untuk nasib mereka. Meminta dan kembali memberikan kesempatan untuk bupati Bungo agar bisa beraudensi bersama mereka.
” Bila bupati tidak berkenan, langkah kita sebelum tanggal 3 februari 2025 demo pusat seluruh Indonesia. Kita akan mengelar aksi dirumah dinas bupati Bungo,” tegasnya. (SN)
Komentar