Muarabungo– Bawaslu Kabupaten Bungo mengakui proses laporan dugaan ijazah palsu Paket C Calon Wakil Bupati ( Cawabup) nomor urut 01 Tri Wahyu Hidayat tengah berproses, pelapor dan terlapor sudah dimintai keterangan. Namun, Hasil belum bisa dipublikasikan.
” Bersangkutan bapak Hidayat ( Cawabup) sudah dimintai keterangan.” ujar Herik Pernando divisi Penanganan Pelanggaran dan Penyelesaian sengketa ( P3S) Bawaslu Bungo, dikantornya pada Selasa (15/4/2024).
Sementara ketua Bawaslu Bungo Ketua Bawaslu Bungo Ahmadi melalui sambungan telepon Warshap juga mengakui laporan dugaan ijazah palsu Paket C Paslon Cawabup Tri Wahyu Hidayat tengah berporos.
Terkait isu, tim gabungan Bawaslu dan Gakumdu tengah meninggalkan kota Bungo menuju daerah dimana dugaan ijazah palsu Paket C di peroleh terlapor, ditepis oleh Ahmadi.
” Saya dinas di Jambi, proses dugaan ijazah belum sejauh itu masih dalam kajian tim apa langkah selanjutnya. Apapun hasil dari proses ini akan kami publikasikan. Mohon bersabar biar tim Bawaslu dan Gakumdu bekerja dulu,” fungkasnya.
Kendati, dari keterangan koordinasi divisi Penanganan Pelanggaran dan penyelesaian sengketa ( P3S) Bawaslu Bungo, Proses PSU pilkada Bungo yang diperintahkan oleh Mahkamah Konstitusi ( MK) pihaknya menerima laporan dugaan kecurangan Pilkada dari kedua tim Paslon.
Pertama, laporan dari Paslon 01 (Dedy- Dayat) tercatat 1 laporan terkait dugaan netralitas KPPS sebagai penyelenggara.
” Laporan ini terhenti , pasalnya tidak ada dilakukan perbaikan dari pelapor,” ujar Erik.
Kemudian, dari pihak Paslon 02 ( Jumiwan -Maidani) ada tiga jenis laporan, Dugaan ijazah palsu Cawabup, keterlibatan ASN dan politik uang.
” Berproses tinggal dugaan ijazah palsu. Soal keterlibatan ASN dan politik uang , pelopor tidak bisa membuktikan dan saksi juga tidak berkenang hadir,” imbuh Erik
Diketahui, Bawaslu beberapa hari lalu juga didatangi, didesak dan dipertanyakan , sekelompok warga mengatasnamakan Masyarakat Peduli Demokrasi Kabupaten Bungo terkait laju proses dugaan laporan ijazah Paket C Tri Wahyu Hidayat dan diduga palsu. (SN)
Komentar