Suangnarasi.com- Pimpinan daerah Gerakan Pemuda Al Washliyah ( GPA) kabupaten Bungo
ikut menyoroti isu kelanggengan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi terutama jenis Pertalite di kabupaten Bungo.
Ns. Rahmad Hidayat pimpinan daerah GPA Bungo, akui saat ini masyarakat benar -benar menjerit sulitnya mendapatkan BBM bersubsidi, antrian panjang dan harga enceran melebihi batas dari harga kewajaran.
Geram atas kondisi tersebut, Rabu sore ( 24/12/2025) mendatangi Mapolres Bungo berdiskusi sekaligus memberikan surat rekomendasi agar polisi menindak tegas SPBU nakal dan pelansir.
” Alhamdulillah, disambut dengan baik dan berdiskusi lama. Kita mencatat Pemaparan beliau atas informasi stok BBM setiap SPBU, termasuk terjadinya keterlambatan pengiriman beberap hari lalu diduga pemicu utama antrian panjang,” ungkap Rahmad usai berdiskusi diruang aula polres.
Pemuda GPA Bungo ikut bertanggungjawab jawab menyampaikan ke publik atas isu kelanggengan BBM bersubsidi yang tidak benar.
” Dapat disimpulkan pemasokan BBM bersubsidi di wilayah Bungo aman, nanti juga kita sampaikan agar warga tidak panik,” ujarnya.
Diakui Hidayat, pada diskusi
ia juga menyampaikan kepada polres Bungo atas dugaan kecurangan disalah satu SPBU di Kabupaten Bungo yang lepas dari pantauan publik.
Bentuk dukungan GPA Bungo kepada penegak hukum, memberikan surat rekomendasi kepada Kapolres Bungo, pertama menindak pelangsir meresahkan masyarakat, kedua, melakukan evaluasi terhadap SPBU nakal serta menindak tegas. Ketiga, bentuk dukungan GPA atas program” Bungo prestasi “.
” Kita mencium ada SPBU yang nakal, memiliki kuotanya 16 ton. Namun, di distribusikan ke masyarakat hanya 8 ton. Ada apa itu?, minta tindak tegas , tangkap dan diadili. Kalau bisa ditutup parmanen,” paparnya saat wawancara Saungnarasi.com
Senada yang diminta Ilham mengakui membawa aspirasi masyarakat, meminta kepolisian mengingatkan pihak SPBU mengutamakan masyarakat umum dari pelansir. (Ans)
























Komentar