Wahyu Kepala BKPSDMD Bungo Ingin Mundur Diri, Ada Apa?

Muarabungo– Kilas balik, pernyataan sikap Wahyu Sarjono Kepala Badan Kepegawaian Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BKPSDMD) Kabupaten Bungo, dihadapan pegawai honorer gagal seleksi PPPK 2024, mengejutkan publik.

Terlihat dan terdengar jelas ucapan mantan camat Pelepat ini dalam sebuah vidio berdurasi 06.50 detik saat audensi bersama aliansi pegawai Honorer R2-R3 dan ketua DPRD serta anggota berlangsung digedung DPRD Bungo waktu lalu.

Awal pembicaraan Wahyu Sarjono terlihat bicara biasa menjawab satu persatu pertanyaan yang dituju kepadanya. Tiba-tiba melontarkan kalimat dirinya siap mengundurkan diri dengan senang hati dan akan mengajukan permohonan kepada bupati Bungo atas pengunduran dirinya.

” Yang tadi menurut saya pribadi, krusial pak!.saya siap mengundurkan diri pak. Jangan kwartir dengan senang hati,” ucap Wahyu.

” Karena sudah menyangkut ke pribadi, ini krusial. Setelah ini saya mengajukan permohonan ke bupati mengundurkan diri,” tegas Wahyu lagi. Potongan Video Penyataan ini tersimpan hampir disetiap handphone pegawai honorer gagal lolos seleksi PPPK.

Dalam video tersebut, tampak salah satu anggota dewan Edi Kusnadi, kader Nasdem mewakili dapil pemilihan V memotong pembicaraan,terdengar menawarkan solusi. Wahyu kembali berbicara ” Makasih banyak bapak memberikan saran. setelah ini saya mengajukan surat pengunduran diri ke bupati”.

Spontan langsung di jawab Edi Kusnadi. ” Ya Lebih Bagus Pak,” cetusnya.

Lalu, Ketua DPRD Muhammad Adani tampak ambil alih kelanjutan audensi. Atas Vidio tersebut belum terkonfirmasi dengan jelas. Apakah benar Wahyu Sarjono sudah mengajukan surat pengunduran diri kepada bupati atau tidak. Termasuk ungkapan/ucapan yang dimaksud oleh Wahyu Sarjono yang menurut nya krusial dan menyangkut pribadi.

Meskipun ada perdebatan, audensi kala itu, audensi membuahkan hasil beberapa kesepakatan. Bersama pemerintah ketua DPRD sepakat memperjuangkan nasib honorer R2-R3 di Kabupaten Bungo.

Terpisah, beberapa sumber dari lingkaran aliansi honorer R2-R3 Kabupaten Bungo. Beberapa hari setelah audensi terlihat ada kemunduran dan meredamkan semangat api perjuangan untuk memperjuangkan nasib mereka agar menjadi pegawai PPPK penuh waktu tampa tes.

” Kami heran, api perjuangan yang sudah diagendakan mulai redup. Mungkin dampak dari perdebatan saat audensi. Beberapa hari terakhir di group sepi pembicaraan soal ikut demontrasi serentak SE Indonesia bulan depan,” ujar sumber.

Diiyakan sumber kedua, dimana ada isu tekanan dari kepala dinas masing-masing. Kawan-kawan yang vokal awalnya sudah diminta diam.
Pertanyaannya bila api perjuangan sudah redup, bagai mana nasib kedepan.

Lain hal dengan berapa daerah lainnya. Para pegawai honorer sudah bisa tidur nyenyak, karena pimpinan tertinggi daerah ( Bupati) sudah menjamin akan nasib mereka. (SN)

Komentar