Tengku Amri: Pimpinan Ponpes
Akui Terima Ancaman
Saungnarasi.Com – Ulah dari Penambang Emas Tampa Izin (PETI) mengunakan excavator di hulu sungai ,desa Sungai Telang , Kecamatan Bathin III Ulu terus mendapat perlawan dari masyarakat. Sebaliknya, mereka yang bersuara juga mendapat ancaman diduga dari kelompok pencari mutiara kuning tersebut.
Selain melakukan aksi demontrasi, hingga melakukan penyegelan kantor desa bentuk dari protes dari pemuda dan mahasiswa Sungai Telang. Kali ini, salah satu pemuda Kampung Sangi desa Timbolasi dengan bernama Cimeng Dani sengaja membuat video ngoceh dipinggir sungai yang keruh karena warga tidak dapat mandi.
Dalam video berdurasi 50 detik yang dibagikan Media sosial Facebook (FB), Rabu Rabu (15/05/2024).sekira pukul 17.20 WIB mengungkapkan kekesalannya air yang tercemar akibat aktivitas PETI.
,” Gaes sampai sekarang Aek kami masih keruh jugo Gaes, masih keruh jugo Gaes berakpun tidak talu jugo Gaes apolagi nak mandi gaes, ini dasar tun ka*k induk Gaes orang mudik ini gaes, siapo pula ntu Yo Gaes, semoga cepat mati orang mudik tu Gaes yang membuat air keruh Iko cepat mati gaes,” ocehnya.
” Lah lamo aek mudik ko keruh gaes, cam mano kami nak ke Aek gaes, nak mandi gaes, nak be***k pun dak tau gaes, tulong lah gaes pemerintah tulonglah. Kami ke aek galo orangnyo gaes, sadusun ko Bathin III Ulu kami ke aek galo gaes, dakdo kami mandi dirumah gaes, tengok gaes keruh, keruh,”fungkasnya.
Didalam postingan yang ia unggah ke FB hingga saat ini sudah mendapat ratusan komentar ,ratusan kali dibagikan dan puluhan ribu tayangan. Sayangnya pemuda tersebut tidak berhasil dimintai keterangan, karena desa tersebut susah jaringan sinyal.
Terpisah, lain lagi dengan cerita ustad Teuku Amri Pimpinan pondok pesantren Babul Maarif ini mengungkapkan kecemasannya pada grup whatshap Pesan Bungo, Kamis (16/5/2024). Dirinya mendapat ancaman diduga dari mafia PETI, karena kerab menyuarakan kondisi air keruh.

“Mohon bantuannya dengan tokoh Bungo, warga Batang Bungo di samping terzolimi juga dihantui rasa ketakutan, khusus yang bersuara tentang air keruh,” tulisnya.
Teuku Amri juga menyebutkan, Datuk Rio diam seribu bahasa kerena pemain PETI slalu ngancam siapa yang berjuang untuk menjernihkan air Batang Bungo.
“Setiap kami viralkan itu, pasti ada saja yang ngancam. Ini beban bagi kami ,” sebutnya lagi sembari minta tolong.
Saat ditanyakan siapa yang mengancam dan seperti apa bentuk ancaman tersebut, Teungku Amri enggan masih berkomentar.
Sebelumnya, Ramaini Rio dusun Sungai Telang juga sudah angkat bicara tentang aktifitas PETI ini. Dikatakannya dari lima alat yang beroperasi tersebut empat diantaranya diduga milik oknum aparat.(Cr/Bu)
Komentar