“90 Excavator Masih Bertahan
Di Hutan dan Kebun Warga Batilu”
Muarabungo– Menghitung jam, tempatnya pukul 00.00 Wib, Rabu 22 Januari 2025, ” ZERO PETI BUNGO” Dimulai. Episode kali ini Aparat Penegak Hukum ( APH) dan pemerintahan daerah sepakat tidak plin-plan. Mengejar persembunyian excavator dihutan, perkebunan dan persembunyian didalam galian tanah.
Seperti yang diungkapkan Kapolres Bungo AKBP Natalena Eko Cahyono, kesepakatan bersama mempertimbangkan semua sisi langkah toleran sudah dilakukan.
” Kembali saya ulang, ZERO PETI tercapai seratus persen, TNI-Polri dan Pemda sudah sepakat. Bila kami melakukan tindakan tegas dan terukur merupakan komitmen dan konsekuen bersama,” tegas Kapolres
Kendati ditegaskan Kapolres, pihaknya tidak mau hanya sebatas formalitas dan biasa-biasa saja, lalu kumat lagi. Singkong dari data piket dari pos dan sungai Telang terdapat 47 alat berat jenis excavator yang keluar. Jumlah tersebut terdata siapa pemilik, pelaku dan jenis excavator.
Keberadaan alat yang masih dilokasi pun juga sudah termonitor. Mereka memilih bersembunyi di hutan lebat jarak tempuh yang jauh, area hutan perkampungan warga. ( Transmigrasi Sungai Telang, Marigeh dan Karak Apun). Bahkan ada yang nekat menggali tanah untuk persembunyian.
Pantauan, Rapat persiapan tindakan kali terlihat Bupati Bungo dan ketua DPRD Bungo tidak hadir. Asisten Ekonomi dan pembangunan Ir. Supriadi mewakili mengakui tidak mengetahui apakah Bupati Bungo tengah berada diluar daerah atau dalam daerah.
” Kita diminta mewakili, untuk jadwal kegiatan bupati tidak tahu dimana. Tapi, kami yakin ZERO PETI BUNGO terujud. Meskipun tidak berani menyatakan batas waktu,” ujarnya.
Dengan tidak hadirnya bupati Bungo, rapat koordinasi penindakan diputuskan akan dilakukan Penindakan dalam waktu secepatnya. Akankah bupati bersama unsur forkopimda bergerak langsung ke lokasi belum bisa dipastikan jadwal termasuk tindakan seperti apa yang akan direncanakan. ( SN)
Komentar