Pencarian “Nenek Balu” Libatkan Orang Pintar

Muarabungo– Berlangsung 24 jam, pencarian “Nenek Balu” warga Rantau Pandan yang diduga Terpeleset dan tenggelam disungai belum membuahkan hasil.

Terpantau Tim SAR dan masyarakat setempat terus berjibaku melakukan upaya pencarian, menyisir sungai, menyelam, mengunakan alat tradisional ( jaring Jala dan Pukat) bahkan sudah melibatkan orang-orang pintar ( Dukun)

Salah satu orang pintar yang jasa nya berhasil diwawancarai dalam Trawangannya korban masih disenangi mahluk air tersebut ( Mistis).

” Kita lagi mencoba merayu dan membujuk agak nenek segera dikembalikan,” ujar salah satu Dukun yang menolah namanya disebut. Rabu (21/5/2025).

Terpisah, Idris anggota BPD dusun Rantau Pandan mengatakan semua pihak dilibatkan untuk melakukan pencarian. Tim SAR Kabupaten dan masyarakat masih berjibaku.

” Masih terus berupaya. Doa kita semoga cepat ditemukan ,” ujar Idris.

Sumpah Lubuk Larangan dihanyut selama pencarian “Nenek Balu”

lokasi diduga tenggelam nya “Nenek Balu” diarea lubuk larangan, warga sepakat menghanyutkan sumpah Lubuk larangan yang dilantik doa oleh imam masjid. Pasalnya, pencarian terpaksa mengunakan jaring Jala dan Pukat.

” Agar tidak mendatangkan malapetaka kepada warga ,sumpah Lubuk larangan sepakat di hanyut. Ikan yang terjaring kondisi sehat dilepas dan yang mati diambil. Kondisi ini akan berlangsung selama pencarian,” ujar tokoh masyarakat.

Berikut kronologi hilangnya ” Nenek Balu”, Pamit ke sungai mandi, cuci piring dan ambil wudhu hendak sholat Asar, Selasa (20/5/2025) , sekira pukul 16.00 wib. Seorang nenek bernama Umi Kalsum ( 70) warga Kampung Ilir, dusun Tuo Rantau Pandan diduga terpeleset di sebuah rakit lalu hanyut.

Dari keterangan warga dilapangan nenek yang kerap disapa ” Nenek Balu” pamit kesungai mandi dan ambil wudhu hendak sholat Asar. Tak berselang lama salah satu dari cucu nya menyusul. Namun tidak ditemukan lagi, hanya ditemukan barang bawaan di atas rakit, sabun dan sandal.

” Dari keterangan cucu korban, kuat dugaan nenek Balu terpeleset dan hanyut,” ujar Rahmat yang diiyakan oleh kerumunan warga yang berada di pinggiran sungai.

Dari pantauan dilapangan, hingga pukul 21.15 wib Selasa malam warga masih berjibaku melakukan pencarian dan menyisir pinggiran sungai. Tidak sedikit warga menyesali kondisi air keruh yang berwarna kuning menghambat pencarian . (SN)

Komentar

News Feed