Saungnarasi.com – Jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kabupaten Bungo. Kampanye hitam dengan menghalalkan berbagai cara mulai dimainkan oleh oknum, untuk menjatuhkan dan mengangkat popularitas salah satu calon.
Tak terkecuali isu Suku, Agama, Ras dan Antargolongan (SARA) yang jelas dilarang karena menjadi salah satu sumber perpecahan dan konflik juga tak luput digaungkan oleh sejumlah oknum.
Menanggapi hal itu, salah satu Pengamat Politik, Dr. Auri Adham Putro, S.Sos., M.Si menjelaskan bahwa kemunculan sejumlah isu memang merupakan bagian dari strategi politik yang selalu dilakukan oleh setiap adanya pemilihan umum.
Namun, ia mengingatkan bahwa setiap masyarakat juga harus bisa memilih isu yang boleh atau tidak boleh dilakukan untuk menciptakan kondisi yang aman dan kondusif selama masa tahapan Pilkada ini.
Selain itu, ia juga mengatakan bahwa pada Pilkada pemilihan Bupati – Wakil Bupati Bungo isu tentang SARA dinilainya tidak memiliki pengaruh untuk mengubah pilihan pemilih.
Sehingga, ia menilai melakukan cara dengan memanfaatkan isu SARA tidak efektif untuk mendongkrak popularitas dan elektabilitas salah satu dari calon kepala daerah.
“Pilkada di Kabupaten Bungo sangat berbeda dengan Kabupaten Tebo. Di Kabupaten Tebo faktor etnis sangat dominan yang sudah terpolarisasi dan saling berseberangan yaitu etnis Jawa dan etnis Melayu Jambi,” ujarnya.
Sementara di Kabupaten Bungo, perbedaan etnis tersebut tidak begitu berpengaruh oleh masyarakat meskipun dua etnis tersebut juga ada di Kabupaten Bungo.
“Di Kabupaten Bungo politik itu berbasis kepada aliran sungai. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Kabupaten Bungo sudah terpola dengan politik berbasis aliran sungai terbesar yang ada di Kabupaten Bungo. Jadi tidak masuk jika ingin memainkan isu SARA di Bungo,” kata Dosen Ilmu Politik di Universitas Muara Bungo itu.
Selain berbasis aliran, masyarakat Kabupaten Bungo juga dinilai sudah cerdas dalam berpolitik. Sehingga sebagian masyarakat memang akan memilih pemimpin berdasarkan gagasan yang disampaikan oleh calon untuk kebaikan atau pembangunan Kabupaten Bungo kedepannya.
“Ide dan gagasan juga menjadi bagian yang diperhatikan oleh masyarakat yang terangkum dalam visi-misi calon,” tambahnya.
Auri juga mengingatkan kepada masyarakat dalam masa pemilihan pemimpin 5 tahun kedepan ini untuk menjaga kondusifitas dan mengedepankan politik yang cerdas dengan memilih pemimpin yang memiliki gagasan untuk kemajuan Kabupaten Bungo. (Bu/tm)
Komentar