Muarabungo– Perokok Kabupaten Bungo berduyun-duyun bermigrasi ke rokok tampa pita alias Ilegal. Harga murah, menjadi alasan calon pembeli sehingga peredaran marak. Terpantau ada belasan merek rokok seperti Oris,Twizz,Esse Punch POP, Smith dan lainnya mudah ditemui di warung -warung kecil, di pelosok desa hingga kawasan pusat perkotaan.
Dari data yang dihimpun, perokok akui kecanduan tembakau sulit berhenti, meskipun ditengah sulitnya ekonomi. Kehadiran rokok ilegal menjadi solusi dengan harga murah dan terjangkau, tampa menghilangkan rasa dari jenis rokok legal lainnya.
” Alhamdulillah,, benar-benar menjadi solusi ditengah terhimpitnya ekonomi. Harga murah dari Rp 7 tertinggi Rp 20 ribu,” ujar calon pembeli Ariantoni.
Terpisah, pedangan yang menyediakan rokok tampa pita mengakui, sangat murah mendapatkan barang yang disalurkan melalui para sales mengunakan sepeda motor. Namun demikian pihaknya juga mewanti-wanti untuk menjual kepada calon pembeli.
” Kalau yang beli 1 atau 2 bungkus kita langsung kasih. Kalau ada yang beli banyak, berpakaian rapi mikir-mikir takut bermasalah dengan pihak hukum. Sales yang antar ke kita juga memberikan sarang harus berhati-hati dalam penjualan,” ujarnya.
Seperti apa penjualan dan minat. Diakui pedangan persentase dua kali lipat bahkan lebih dari penjualan rokok berpita.
” Jujur belasan merek ada di warung saya. Kalau kita tidak jual putaran penjualan menurun dan sepi. Bukan saya saja, hampir semua warung lain juga jual bg,” ujar Ansori.
” Keuntungan tipis, tapi ramai peminat bang. Sehingga target putaran kita mencapai target,” fungkasnya.
Terpantau hampir 80 persen warung menyediakan dan memajangkan rokok iligel. Sayangnya baik di desa,pinggiran kota hingga di pusat kota nyaris tidak tersentuh oleh APH dan penegak perda Satpol PP. ( SN )
Komentar