Penindakan PETI Excavator Di Bungo Polisi Kembali Mendapat Perlawanan, Siapa Dalang Dari Semua ini?

Saungnarasi.com- Penindakan Aktivitas PETI sepanjang aliran Sungai Batang Bungo oleh pihak polres Bungo selalu mendapatkan perlawanan dari masyarakat.Timbul pertanyaan besar dari masyarakat luas, siapa dalang dibalik semua itu?.

Perlawanan Pertama, oleh masa terjadi pada Minggu (11/12/2024) lalu, tim gabungan dihadang oleh ratusan massa yang dominan Mak-mak ( Kec. Bathin III Ulu) sehingga tim memilih mundur dan gagal melakukan penertiban.

“Terkoak belakangan, masa berbayar yang sengaja diangkut diduga para pelaku PETI excavator dari beberapa desa. Tim gabungan pilih mundur saat itu karena tidak ingin menganggu ketertiban pesta Demokrasi Pilkada yang tahapan tengah berlangsung”.

Kedua, Kapolres Bungo AKBP Natalena Eko Cahyono memimpin langsung razia PETI Dusun Sungai Arang Kampung Bupati, Kecamatan Bungo Dani pada Rabu (9/7/2025) juga mendapat perlawanan dari puluhan masyarakat diduga pekerja PETI, Polisi juga milih mundur.

” Hanya membuat kesepakatan dan meminta utusan dari masa menyerahkan KTP dan diminta aktivitas dihentikan”

Ketiga, Perlawanan yang serupa dari massa kembali terjadi pada, Kamis (2/9/2025) ( kec. Bathin III Ulu). lagi-lagi atas desakan masa, Kapolres dan personilnya memutuskan mundur. Seperti biasa potongan vidio aksi perlawanan dari masyarakat lagi-lagi kembali viral.

Sayangnya, perlawanan ini belum ada keterangan resmi dari pihak polres Bungo. Namun terpantau beberapa jam setelah aksi perlawanan dan mundurnya personil.

Kapolres Bungo melalui unggahan di laman akun Facebook pribadinya. Menuliskan ” Sandiwara Cinta…..
Semoga masyarakat disana dan kita semua diberikan kesehatan dan panjang umur” memberikan keterangan tiga photo, 2 photo diduga aksi perlawanan berlangsung dan 1 photo dirinya tengah tengah menatap layar laptop dan duduk bersila santai di lantai mobil.

Kabar angin yang berhembus dihimpun dilapangan. Masa sudah dikondisikan stelah mendapat kabar semenjak Kapolres
mengumumkan langkah strategis yang tak biasa. Mulai Oktober 2025, dirinya akan berkantor langsung di Dusun Sungai Telang, salah satu wilayah yang dikenal sebagai titik rawan aktivitas PETI.

Keputusan ini disampaikan AKBP Natalena melalui unggahan di akun Facebook pribadinya. Ia mengaku sangat prihatin dengan maraknya praktik PETI yang menggunakan alat berat seperti excavator dan mesin dompeng yang selama ini beroperasi bebas di berbagai wilayah di Kabupaten Bungo.

Disisi lainnya, banyak komentar beragam dari medsos, pertama dukungan kepada Kapolsek Bungo dalam upaya pemberantasan. Kemudian, mempertanyakan siapa dalang besar yang bersembunyi dibayir tabir aktifitas tersebut.

Lalu, warga mulai mempertanyakan peran dari pemerintah daerah sesuai dengan seruan dan visi misi Bupati Bungo H. Dedy Putra mengusir excavator PETI. Meskipun sudah membentuk tim terpadu aksi nyata mendukung ke APH khusus pemberantasan di aliran Sungai Batang Bungo dianggap nihil. Program Priolitas PETI excavator masuk 100 hari kerja bupati juga dinilai gagal total.

Lagi dan lagi pertanyaan besar dari masyarakat siapa dalang di balik semua ini, berharap semua dapat diungkap tuntas.(Sn)

Komentar

News Feed