Saungnarasi.com – Peta politik Pilkada Kabupaten Bungo jelang memasuki gerbang tahapan pencalonan 27 Agustus 2024 kian menarik. Di tengah berebut rekomendasi kepada partai politik, para calon kontestan pilkada ini juga mulai gencarnya deal-dealan soal pendamping.
Diprediksikan kontestan di bumi Langkah Serentak Limbai Seayun hanya ada dua kandidat yang bertarung, keduanya Jumiwan Aguza putra Waka II DPRD Aktif berasal dari aliran sungai Batang Jujuhan dan Dedy Putra putra terbaik aliran sungai Batang Bungo juga mantan ketua DPRD Kabupaten Bungo semasa Bupati H. Zulfikar Achmad.
Terus siapa sosok pendamping dari keduanya, kini tengah ramai diperbincangkan kedua sama-sama melirik dan memperebutkan tokoh dari kuamang Kuning aliran sungai Batang Pelepat. Jumiwan Aguza lirik Riswanto tokoh besar mantan ketua KUD Kuamang Kuning dan Dedy Putra rangkul Triyono tokoh Kuamang Kuning yang notabene pejabat di dinas pendidikan Kabupaten Bungo. Hingga sikuat dari aliran sungai Batang Tebo tampak terabaikan dalam kontestasi musim ini.
Lantas apa pertimbangan dan kajian dari kedua tim paslon hingga mempridona tokoh yang berasal dari etnis Jawa, akankah mampu mendongkrak perolehan suara dan keluar jadi pemenang dalam kontestasi pilkada 2024 kali ini.
Menanggapi hal itu, pengamat politik Kabupaten Bungo Dr. Auri Adham Putro, S.Sos., M.Si berpendapat bahwa, merujuk pada Daftar Pemilih Tetap (DPT) dan memperhatikan berkembangnya nama-nama Calon Bupati (Cabup) Bungo saat ini, maka munculnya nama Riswanto dan Triyono dalam bursa Calon Wakil Bupati (Cawabup) Bungo pada Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Kabupaten Bungo Tahun 2024, memang diperkirakan akan berpengaruh signifikan terhadap perolehan suara pasangan calon (paslon).
Kendati, ada 3 alasan yg melatarbelakangi hal tersebut, sehingga tokoh Kuamang Kuning aliran sungai Batang Pelepat ramai diperbincangkan. Pertama, DPT terbesar di Kabupaten Bungo saat ini adalah di Kecamatan Pelepat Ilir, yaitu sebanyak 37.084 pemilih (14,24%). Kedua, dari 37.084 pemilih tersebut, mayoritas berasal dari etnis Jawa, karena secara historis Kecamatan Pelepat Ilir merupakan sasaran utama Program Transmigrasi masa lalu di Kabupaten Bungo.
Lanjut, ketiga, nama-nama Cabup Bungo yang mengemuka saat ini, umumnya merupakan warga lokal Kabupaten Bungo yang beretnis Melayu Jambi dan bukan berasal dari etnis Jawa.
” Artinya, sangat beralasan jika munculnya nama-nama Cawabup Bungo yang berasal dari etnis Jawa, diyakini akan mampu mendongkrak perolehan suara Cabup Bungo yang beredar saat ini,” fungkasnya.
Pantauan pergerakan dilapangan, Riswanto bakal pendamping Jumiwan Aguza mulai berjibaku menebarkan sepanduk ucapan selamat hari kemerdekaan. Diperkirakan ribuan lebar sepanduk yang sudah terbingkai akan bertebaran di wilayah aliran batang pelepat dan daerah 16 kecamatan lainnya.
Lain lagi dengan pola Triyono tim dan simpatisan lebih memilih bergerak secara sembunyi-sembunyi, hanya melewati jalur keluarga besar,kerabat dan relasi, seraya meminta doa restu bila diizinkan akan ikut kontestan Pilkada . Akan tetapi masih malu-malu akan mendampingi siapa. (Tim)
Komentar