Muarabungo– Bila kondisi air aliran Batang Tebo tidak bisa dijernihkan kurun tiga hari kedepan, massa atas nama masyarakat Bathin II Pelayang dan kecamatan Tanah Tumbuh bakal Sweeping aliran sungai di Kecamatan Limbur Lubuk Mengkuang.
Kesepakatan ini atas dasar kesepakatan bersama forkopimcam dalam mencari solusi untuk memberantas aktivitas PETI di hulu yang mengakibatkan sungai di hilir keruh dan tercemar.
Pemblokiran akses jalan sebelum dengan adanya kesempatan ini juga dibuka dan kini jalur menuju Limbur sudah di lalui seperti biasa.
Kasi Humas AKP M.Nur, membenarkan adanya dua poin kesempatan forkopimcam di kantor kecamatan Limbur Lubuk Mengkuang pada akhirnya jalan diblokir dengan kayu besar dan tenda dijalan dibuka.
“Pemblokiran jalan menggunakan batang kayu besar dilakukan oleh kecamatan Bathin II Pelayang dan Kec.Tanah Tumbuh. Sudah di buka dengan kesepakatan,” ujarnya.
kesepakatan ketiga forkopimcam dengan point sbb,
1- Waktu yang diberikan selama 3 tiga hari untuk membersihkan kembali aliran sungai batang Tebo dari dampak gangguan aktivitas peti.
- waktu yang diberikan sampai tanggal yang ditentukan di atas, jika sampai waktu yang telah disepakati tidak di laksanakan maka semua pemerintah terkait yang di dampingi oleh pihak TNI polri dengan masyarakat kecamatan II Pelayang, masyarakat kecamatan Limbur lubuk mengkuang, Masyarakat kecamatan Tanah tumbuh, akan melakukan sweeping ke aliran sungai batang Tebo yang ada di Limbur mengkuang dengan cara paksa dan disinyalir akan terjadi keributan masa yang tidak terbendung.
Seperti berita sebelumnya, Senin (2/9/2024), Akses jalan utama menuju ke Kecamatan Limbur Lubuk Mengkuang diblokir oleh massa dari beberapa dusun
Kecamatan Bathin II Pelayang. Pemicu dari semua ini, akibat air keluh diduga akibat aktivitas PETI yang ada di aliran sungai di kecamatan Limbur Lubuk Mengkuang.
Pemblokiran jalan mengunakan batang kayu besar oleh warga diakui dua kepala desa ( Datuk Rio sebutan Bungo). Datuk Rio Pelayang Tobri melalui sambungan telpon washap, ia dilaporkan ada aksi protes warga dan memblokir akses jalan.
” Benar ndo, saya dikasih tahu perangkat ada pemblokiran jalan arah Limbur Lubuk Mengkuang. Sudah saya laporkan ke sekcam. Saya juga minta warga tidak menghalangi kendaraan tertentu. Seperti mobil ambulance,” ujarnya.
Sementara Rio Peninjau Afrizal dikerab disapa Ijal Padam’s membenarkan pemblokiran tengah berlangsung. Namun dirinya bersama Tomas Tengah menuju ke kantor camat Limbur Lubuk Mengkuang untuk mencari solusi dengan pemerintah setempat.
” Saya dengan tokoh menuju ke kantor camat Limbur. Mencari solusi. Alhamdulillah, soal berantas PETI kami di dukung , Kapolsek, polres ,Dandim dan Polda ,” fungkasnya.
Senada menyebutkan kan, pemicu dari semua akibat tercemar air dan diduga ada aktivitas di aliran sungai di wilayah kecamatan Limbur Lubuk Mengkuang. ( Bu)
Komentar