Tantang Sisir OPD Untuk
Pembuktian
Suangnarasi.com- Bola liar atas dugaan tudingan unsur pimpinan dewan mengatur kegiatan di organisasi Perangkat Daerah (OPD) demi meraup keuntungan, dalih anggaran pokok-pokok pikiran (pokir), membuat ketua DPRD Tebo Mazlan geram.

Saat dikonfirmasi diruang kerjanya, Senin (5/8/2024) menyebutkan anggaran Pokir bukanlah proyek dewan. Meminta pihak tidak bertanggung jawab mengubah paradigma negatif yang dipikirkan masyarakat luas terhadap lembaganya .
Menjelaskan, pokir merupakan anggaran yang diperjuangkan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) dari aspirasi masyarakat yang nantinya akan direalisasikan kembali untuk masyarakat.
” Ingat pokir ada hak kita mengatur , soal teknis dewan tidak ikut campur. Karena anggaran Pokir bukan proyek dewan,” tegasnya.
Ia pun menawarkan sebuah tantangan, untuk siapapun mencari pembuktian dengan menyisir OPD kabupaten Tebo. Bila ditemukan Pokir bermasalah bisa melaporkan ke dirinya sebagai ketua.
” Saya tidak ada kepentingan, sisir OPD, bila ditemukan Pokir saya bermasalah bawa ke meja saya. Kalau perlu kita umum di masjid. Jangan kita dijadikan tameng saja. Bilang Pokir 50 milyar lah, gini gitu,” kesalnya.
Kendati, perjuangan dirinya bersama kawan-kawan dewan lain melakukan loby sana sini hanya tujuan untuk membangun Tebo . Para kepala OPD juga ikut di warning tidak menjadikan dewan dalam mengelola anggaran.
Terpisah, Ketua Pekat IB, Hafizan Romy Faisal mengakui pernah bicara disalah satu media online terkait dugaan praktek jual beli proyek diduga marak terjadi di Kabupaten Tebo. Modusnya proyek Pokir dewan. Disinyalir lebih 50 Milyar.
Bersama rekannya mengakui telah melakukan pulbaket dan dalam waktu dekat bakal menggelar aksi demo di kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Tebo.
” Kita menyadari, hal ini sulit bagi siapapun membuktikan menjadi fakta hukum. Tapi, kita punya tips untuk membongkar praktek seperti ini. butuh kesabaran,” fungkasnya ,melalui sambungan telpon.
Hal senada juga dikatakan Jai Seragih DPP Repelita Tebo mencium aroma tak sedap. Memuluskan rencana, berembus kencang isu nama wartawan / LSM dilibatkan. Orang kepercayaan menjanjikan 2 persen hasil dari 50 milyar akan dibagikan secara berpariasi.
” Ini luar biasa, kita akan melaporkan ke pihak hukum untuk diproses. Kita sedang koordinasi bersama rekan-rekan,” fungkasnya.(Bu/tm)
Komentar