“Isu mendapat Larangan Dari Istri dan keluarga Besar Tidak Benar”
Suangnarasi.com- Isu tersebar luas, mantan Bupati Bungo periode 2011-2016 H Sudirman Zaini gagal maju kerena mendapat larangan dari istri dan keluarga maju Pilkada Bungo 2024. Dipastikan tidak benar. Bahkan H. Sudirman Zaini menyatakan sebaliknya mereka orang pertama memberikan support untuk dirinya maju.
” Masak publik lebih mengetahui pembicaraan di keluarga saya. Bahkan omongan saya dengan istri. Yang benar saja, mari berpolitik dengan santun lah,” ungkap Sudirman Zaini.
” Saya sudah mengadakan pertemuan dengan keluarga besar Kecamatan Pelepat/Ilir. Alhamdulillah mendapat dukungan penuh dari semua kalangan,” tegasnya.
Dari hasil wawancara, Rabu (5/6/2024) saat menghadiri sebuah acara turun mandi di wilayah Kabupaten Bungo. H. Sudirman Zaini menyebutkan tidak hanya itu, dirinya juga diisukan tidak layak memimpin Bungo dan pendukung maupun simpatisan sudah tidak ada lantaran faktor usia dan lainnya.
” Saat bertarung dipilkada dulu. Jujur saya mengedepankan politik santun. Kala itu saya masih mampu mendulang suara 40 parsen lebih . 66 ribu suara. Usia tidak menjadi patokan dan sebuah perbandingan dalam politik,” paparnya.
Keberanian dan menyatakan sikap bertarung di Pilkada 2024, bukan tidak beralasan. Dipaparkan selain dukungan dan permintaan dari masyarakat Bungo. Ia berkeinginan membenah Bungo bukan untuk bergaya.
” Kita sudah punya konsep untuk perubahan Bungo dan tidak belajar lagi. Ingat tidak untuk bergaya,” tuturnya.
Bagaimana dengan partai politik?, politisi yang dikenal santun ini menyatakan sangat optimis. Pasalnya beberapa partai politik sangat intens berkomunikasi dengan dirinya.
” Insa Allah partai cukup. Kita tidak mau banyak banyak. Kita juga memberikan kesempatan untuk yang lain agar ada pilihan buat masyarakat Bungo menentukan pilihan mereka,” katanya.
Kendati bercerita, dirinya bukan hanya pernah memimpin di Kabupaten Tebo saja. Dipulau Jawa dan Banten pernah. Modal itu ingin memajukan Bungo. Dimasanya memimpin Bungo masyarakat juga bisa menilai apa yang telah dilakukan.
” Soal siapa yang menjadi pendamping juga sudah berkomunikasi. Yang penting bagi saya mereka satu tujuan dan paham atas konsep membangun Bungo,” fungkasnya. (Bu)
Komentar