Mampukah, Bupati Terpilih, Pemuda dan Mahasiswa Bungo Lawan Mafia PETI

Muarabungo– Aktifitas PETI baik mengunakan excavator dan Dompeng makin menggila di aliran sungai wilayah Kabupaten Bungo. Tengah viral dan menjadi sorotan publik di kecamatan Bathin III Ulu, Rantau Pandan, Muko-Muko Bathin VII Hinga kemuara aliran sungai Batang Bungo.

Tindakan Aparat Penegak Hukum ( APH) tidak membuat jera. Sorotan bupati terpilih dalam pidato perdana nya paska penetapan pemenang pilkada oleh KPU Bungo dak sedikit mendapatkan cibiran. Terakhir, strategi gebrakan gabungan pemuda bungo dan mahasiswa tengah menyoroti dan ingin melawan mafia PETI dan mengusir aktivitas PETI sepanjang aliran sungai .

Berikut pernyataan Narasumber dan optimisme, usaha dan tindakan mereka berhasil, seraya memohon dukungan dari masyarakat.

AKBP Natalena Eko Cahyono Kapolres Bungo, pencetus program ZERO PETI BUNGO dari awal optimis terwujud. Beberapa tindakan dilakukan hingga terakhir mengamankan beberapa excavator PETI di dusun Timbolasi .

‘ Mohon dukungan dan doa restu ZERO PETI BUNGO terujud ,” ungkap Kapolres setiap kali diminta keterangan. Bahkan Kapolres mengakui sudah mengetahui sejumlah aktivitas PETI, pelaku dan pemilik lahan.

Tengah viral, pernyataan bupati terpilih H.Dedy Putra dimana persolan excavator PETI di aliran sungai Batang Bungo masuk program wajib dirinya seratus hari dilantik menjadi bupati.

Penyataan ini banyak mendapat respon dari masyarakat dan sebaliknya juga mendapatkan cibiran dari mereka kelompok PETI. Tindakan sang pemimpi Dengan jargon menuju Bungo Baru tengah ditunggu..

Terakhir muncul sekelompok orang mengatasnamakan Gabungan Pemuda dan Mahasiswa peduli Kabupaten Bungo. Bersetmen ingin memberantas PETI di kabupaten Bungo.

Koordinator Lapangan Aksi dari Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Peduli Kabupaten Bungo, Ziqri Julian Saputra diketahui baru-baru ini berkoordinasi dengan pimpinan DPRD Bungo bicara solusi dalam mengusir excavator PETI. Sempat tertunda beralasan ketua DPRD berjanji menghadirkan stakeholder pada 19 Mai 2025 mendatang .

Jelang menunggu jadwal tersebut, genangan pemuda dan mahasiswa siswa ini tidak berpangku tangan, gandeng pakar hukum dari Universitas Muara Bungo (UMB) untuk memberikan masukan dan pendapat agar langkahnya diikat dengan kekuatan hukum.

“Kita melakukan diskusi dan meminta pendapat pakar hukum terkait pencemaran Sungai Batang Bungo oleh PETI. Bagaimana hukum melihat ini dan aturan apa yang dilanggar oleh pelaku. Dalam hal ini Dr. Nirmala Sari sangat mengapresiasi pergerakan yang dilakukan oleh OKP dan aliansi Mahasiswa ini,” ujar Ziqri.

Ziqri berharap, dengan paparan pakar hukum, mereka semakin paham arah dan tujuan dari gerakan yang mereka lakukan. Sehingga bisa melihat celah hukum yang dilanggar dan cara menanggulanginya.

“Kita rapatkan barisan dan terus kawal sampai tuntas. Tidak ada kata mundur bagi kami,” ucapnya.

Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Peduli Kabupaten Bungo ini merupakan gabungan dari sejumlah organisasi besar di Kabupaten Bungo yang terdiri dari Kader Inti Pemuda Anti Narkoba ( KIPAN), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah ( IMM ), Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Muara Bungo ( BEM UMMUBA), Dan Fakultas Hukum Universitas Muara Bungo ( UMB). (SN/*)

Komentar