Muarabungo– Pemberantasan aktifitas PETI desa Sungai Telang, Kecamatan Bathin III Ulu, Bungo-Jambi Jambi penuh dengan drama. Pasalnya, setiap kali ditertibkan oleh Aparat Penegak Hukum ( APH) selalu mendapat perlawanan.
Belum lama ini viral, polisi mendapat Makian dengan sebuah tulisan yang sengaja ditinggalkan diduga pelaku ilegal di sebuah papan Kayu mengunakan arang ” Polisi Anj**g”. Kali ini, Minggu (11/12/2024) , tim gabungan dihadang oleh ratusan massa yang dominan Mak-mak,sehingga tim memilih mundur dan gagal melakukan penertiban.
Beberapa orang masyarakat Bathin III Ulu saat di dimintai keterangan mengatakan, bukan rahasia umum lagi puluhan alat berat excavator beroperasi di hulu sungai Telang dan jumlah saat ini mencapai 70 alat berat.
Bicara massa yang menghadang tim gabungan didominasi emak-emak ( ibu rumah tangga), membuat warga umumnya masyarakat Bathin III Ulu kesal.
” Tapi kami yakin polisi juga sudah mengetahui mereka bukan asli orang sungai Telang dan banyak orang luar dari kecamatan Bathin III Ulu. Sengaja didatangkan saat razia. Polisikan ambik dokumentasi. Dari vidio beredar tampak jelas. Mereka dari mana ,” ujar beberapa warga ini minta identitas mereka tidak disebutkan.
Mereka bercerita, massa terutama mak-mak banyak hadir mengunakan kendaraan roda 4 dengan bak terbuka. Berdalih, emak-emak, khusus di Sungai Telang tidak memiliki mental seperti yang viral di Vidio.
” Jasa berapa yang diterima oleh Mak-mak yang hadir juga sudah menjadi buah bibir dari masyarakat kampung,” ujarnya.
Kendati, mereka bertutur untuk melawan mafia PETI pada dasarnya masyarakat Sungai Telang tidaklah memiliki kekuatan. Potret beberapa bulan belakangan, aksi demo, segel kantor desa dan yasinan masa serta doa bersama meminta pertolongan sang pencipta menolak aktifitas telah dilakukan bentuk dari perlawanan.
” Tapi, pala pikir masyarakat berhasil diubah. Satu persatu dari mereka kini ikut terlibat karena bujuk rayu mafia. Lagi -lagi dengan dalih desakan prekonomian,” tuturnya.
” Pola mafia melibatkan ibu rumah tangga dalam masalah PETI juga tidak asing lagi. Contoh kecamatan Pelepat kala itu. Di kabupaten tetangga juga seperti itu,” cerita warga.
Berkaitan dengan aksi Penghadangan, sejauh ini belum ada tanggapan secara resmi dari pihak Polres Bungo ataupun dari pemerintah. Diketahui tim gabungan terdiri dari Polres Bungo, Kodim 0416/Bute dan Satpol PP. (TM/b)
Komentar