Muarabungo– Warga yang berdomisili di sepanjang aliran Sungai Batang Bungo, tampak pasrah dengan kondisi air yang tercemar diduga gegara aktifitas PETI ( excavator / Dompeng) dari hulu hingga hilir.
Berbagai upaya perlawanan masyarakat, untuk memulihkan kondisi air tampak mustahil. Seperti upaya yang dilakukan warga Sungai Telang, Bathin III Ulu dan Kecamatan Rantau Pandan selama ini tidak membuahkan hasil. Aksi demontrasi, segel kantor desa, bahkan mengelar yasinan rutin berjemaah usai sholat Jumat. Bahkan potret terakhir semakin parah, meskipun kerap kali dilakukan razia penertiban oleh APH.
Tampak pasrah, menghindari berbagai hal yang tidak diinginkan warga mengambil langkah untuk membuat sumur galian manual agar bisa mendapatkan air bersih. Pasalnya selama ini mereka bergantung dengan aliran sungai, tidak mungkin lagi bisa dimanfaatkan kan.
” Kami patungan membuat sumur manual agar bisa mendapatkan air bersih. Meskipun biaya mahal. Kasian juga mereka yang sudah tua renta sulit mendapatkan air bersih,” ujar warga Muara Buat Batin III Ulu.
Kendati, dampak lain akibat aktivitas PETI dihulu sungai, juga menggagalkan dan memusnahkan pendapatan desa dari hasil lubuk larangan, setiap tahun nya mencapai puluhan juta untuk membangun pasilitas agama , masjid, madrasah dan surau. (Bu)
Komentar